Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

ヘ・タ・リ・ア~~~

Merasa bersalah karena hari ini nggak masuk kuliah SPAI, padahal hari ini saya bertugas sebagai penyelenggara. Tapi mau bagaimana lagi, nyeri haid ini sungguh menyiksa. Berdiri aja susah, apalagi buat jalan ke kampus.  Sebagai gantinya, saya sekarang cuma tiduran di kasur lipat, ngutak-atik laptop yang hari ini dipenuhi pernak-pernik Hetalia. Sebenernya sih cuma ada tiga: flele Iggy (bajunya bisa diganti, lho!), shimeji Feliciano, sama winamp skin Kiku. Terus wallpaper-nya pakai gambar Gilbert Beilschmidt. Tinggal cari rainmeter, windows sound, sama apalagi ya... *brb googling*

Akhirnya, Seni Pedang Online!

Akhirnya, setelah sekian lama berpikir, merenung, menggalau mau nonton Sword Art Online (selanjutnya disingkat SAO), saya bisa nonton juga! Saya pertama kali menggalau SAO itu gara-gara mampir ke kategori K&A di Yahoo!Answer. Banyak answerian yang bilang anime SAO rame, walaupun juga ada yang berpendapat SAO tidak hanya berarti Sword Art Online, tetapi juga Sinetron Art Online. Saya yang awalnya sama sekali nggak kepikiran buat nonton jadi kepengin. Sejak saat itu, saya galau. Di kamar kost, di warung nasi bu Nanda, di sepanjang jalan Gerlong, di depan warnet, di kampus... Hingga akhirnya ada teman yang bilang kalau dia punya soft-file anime ini. Saya lupa bagaimana detail kejadiannya. Yang saya ingat hanya, waktu itu kami ada kuliah choukai di lab, terus saya dan dua sahabat galau malah nonton BTOOOM! episode delapan (dari episode pertama sampai delapan, ini episode yang penuh roman, menurut saya). Terus saya bilang kalau saya pengen nonton SAO, dan boom! teman

Mainan Baru di Laptop

Tadi dapet 'mainan' baru pas main ke tempat kost Ama. Semacam flele dan mascot, cuma yang ini bisa ganti baju dan kadang ada special actionnya gitu. Nggak terlalu ngerti ini namanya apaan (belum nge-googling juga sih sebenernya). Ini beberapa screenshot-nya:   "bos" yang datang tanpa diundang Lihat cewek imut berseragam putih dan beropi di gambar kedua! Hanya dengan double click, dia menjadi seperti ini~ kejutan! Yosh, review gaje-nya sampai di sini! Saya mau nanya google tentang 'mainan' ini. Siapa tau google punya jawabannya, hahaha.

Agar Terlihat Keren Saat Menanti Antrian Kamar Mandi

Apakah teman-teman pernah menahan pipis gara-gara kamar mandi sedang dipakai oleh orang lain? Apa yang teman-teman lakukan sambil menunggu orang tersebut keluar dari kamar mandi? Diam saja, gegulingan di lantai, tiduran, atau... APA, goyang uget-uget? Nah, setelah melihat MMD Hetalia ini, semoga teman-teman terlihat lebih keren dari sebelumnya. Setidaknya, sambil membunuh waktu, teman-teman bisa membakar kalori, hahaha. Mari, kita tiru gerakan Alfred F. Jones si maniak burger dari Amerika! (sebenernya saya nemu yang versi Mathias Kohler sang Denmark, tapi entah kenapa saya lebih suka versi Alfred) (Sedang beraksi: Alfred F. Jones. Pemirsa: Arthur Kirkland, Feliciano Vargas, Francis Bonnefoy, Ludwig Beilschmidt, Honda Kiku)

Kuliah, Oooh Kuliah~

Kalau ada anak SMA yang mengeluh bosan dengan kehidupan SMA-nya dan ingin cepat-cepat masuk ke dunia perkuliahan, saya doakan ia segera mengurungkan niatnya.  Karena seperti yang kita ketahui, kehidupan perkuliahan sebenarnya tidak seindah sinetron atau FTV, kan? Yang selalu berpakaian modis, setiap saat bisa hang out ke mall/ cafe bareng geng, ke kampus cuma buat ngecengin cowok ganteng, ngegosip sambil ngemil cemilan mahal, atau ngerjain dosen terus ketawa guling-guling, kan? Jadi anak kuliahan itu puyeng. Baru masuk kuliah, dapet ospek masa orientasi dari kampus dan jurusan. Dan biasanya orientasi dari jurusan (lebih mengarah ke himpunan, sih, sebenernya) itu lebih bikin stres daripada orientasi kampus. Dan kemudian hidup menjadi lebih ribet karena, bukan hanya harus fokus ke orientasi jurusan, mahasiswa baru juga harus beradaptasi dengan sistem perkuliahan dan tugasnya yang bejibun. Masuk ke tingkat dua, sebenarnya hidup mulai (terasa) santai. Lepas dari masa orient

Nihon Club Hari Ini

Baru saja mengikuti kegiatan Nihon Club yang dipandu oleh SETO Ayako-sensei dan dibantu oleh mahasiswa Jepang yang belajar bahasa Indonesia di Balai Bahasa UPI. Tema kali ini adalah minum teh (茶道/ sad ō ). Kegiatan diawali dengan penyajian materi tentang sad ō ; dari mulai sejarah masuknya sad ō ke Jepang, jenis teh dalam  sad ō, alat-alat yang digunakan, dan cara memasukkan teh. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi oleh lima orang peserta Nihon Club yang pemilihannya diakukan secara undian. Mereka bertindak sebagai orang yang meminum teh, sedangkan pemateri bertindak sebagai orang yang membuatkan teh untuk para peserta. Sebagai penutup, Seto-sensei meminta kami untuk menuliskan kesan yang didapat dari Nihon Club hari ini. Saya sempet ngiri sama mereka yang dapet undian, soalnya kan, kapan lagi bisa minum teh bikinan tangan orang Jepangnya langsung? Tapi untungnya masih kebagian cemilan pendamping teh, hahaha. Soal cemilan pendamping, nih. Saya tadinya bertanya-tanya se

Uh-oh, I'm in DEADline!

Uh, otakku.... otakku kram .____________. Masih ada sembilan dari sebelas lembar naskah yang mesti diterjemahin, sementara batas waktunya jam 12 malam ini. Haaa... Sempet kepikiran, jangan-jangan keputusan saya untuk jadi penerjemah part-time ini salah. Abisnya kan, kalo saya nggak baito, saya punya banyak waktu buat main game, nonton dorama dan movie yang masih teronggok di harddisk, main Sims 3, atau minimalnya belajar buat noken nanti. Tapi tapi, kalo saya nggak baito mulai sekarang, kapan kemampuan bahasa Jepang saya terasah? Iya kan, bener kan? Uh-oh. 時、止めないのかなあ。 Uh-oh. まあ、とにかく、助けて ください〜〜!

Natsuo Kirino's OUT: Resensi Novel

Mereka Menginginkan Kebebasan Judul                          : Bebas Pengarang                  : Natsuo Kirino Penerjemah                : Lulu Wijaya Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit             : 2007 Jumlah Halaman       : 576 halaman Cetakan                      : 1 Bahasa                        : Indonesia ISBN-13                     : 978 – 979 – 22 – 2760 – 4 Bagaimana kehidupan anda setelah terlibat dalam sebuah tindak kejahatan? Hal inilah yang dirasakan oleh keempat tokoh utama di novel ini: Yayoi, Yoshie, Masako, dan Kuniko. Yayoi Yamamoto, ibu rumah tangga beranak dua yang cantik namun menyimpan banyak beban emosional. Yoshie Azuma, janda berumur hampir enam puluh tahun yang harus menghidupi anak gadisnya dan ibu mertuanya yang rewel dan sakit-sakitan. Masako Katori, yang paling rasional dari ketiga temannya, hidup dengan suami dan anak lelakinya namun tak pernah lagi berkomunikasi dengan baik