Akhirnya, setelah sekian lama berpikir, merenung, menggalau mau nonton Sword Art Online (selanjutnya disingkat SAO), saya bisa nonton juga!
Saya pertama kali menggalau SAO itu gara-gara mampir ke kategori K&A di Yahoo!Answer. Banyak answerian yang bilang anime SAO rame, walaupun juga ada yang berpendapat SAO tidak hanya berarti Sword Art Online, tetapi juga Sinetron Art Online. Saya yang awalnya sama sekali nggak kepikiran buat nonton jadi kepengin.
Sejak saat itu, saya galau. Di kamar kost, di warung nasi bu Nanda, di sepanjang jalan Gerlong, di depan warnet, di kampus...
Hingga akhirnya ada teman yang bilang kalau dia punya soft-file anime ini. Saya lupa bagaimana detail kejadiannya. Yang saya ingat hanya, waktu itu kami ada kuliah choukai di lab, terus saya dan dua sahabat galau malah nonton BTOOOM! episode delapan (dari episode pertama sampai delapan, ini episode yang penuh roman, menurut saya). Terus saya bilang kalau saya pengen nonton SAO, dan boom! teman saya ini bilang kalau dia punya datanya di laptop.
Secara refleks, saya langsung meminta kesediaannya untuk membagi datanya itu, tanpa mempedulikan hubungan pertemanan kami yang tidak terlalu dekat. Dia, tentu saja menolak. Dan saya nggak bisa maksa, jadi saya menyerah di tahap awal. Tadinya saya berpikir untuk mengunduh sendiri saja, walau itu berarti saya harus menambah daftar unduhan.
Keesokan harinya, menjelang kuliah PPBJ, ternyata teman saya ini membawa laptopnya dan saya secara spontan kembali meminta kesediaannya untuk membagi softfile SAO. Tanpa diduga, dia menyetujuinya! AYEY!
Ah, tentang SAO sendiri...
Anime ini sejenis BTOOOM!. Maksudnya, secara garis besar anime ini punya inti yang sama: player game ini masuk ke dalam game, terjebak dan kemudian dipaksa memainkan game tersebut dengan taruhan nyawanya. Hanya saja, BTOOOM! bersenjatakan bom, sementara senjata utama SAO adalah pedang. Secara sederhana, BTOOOM! itu seperti game online PB, sementara SAO seperti game MMORPG pada umumnya.
Sejauh ini, saya baru nonton sampai episode sembilan. Sebenarnya, saya pribadi merasa, menghabiskan enam jam hanya untuk menonton sembilan episode itu tidak keren. Tapi bagaimana lagi, ternyata softfile dari teman saya ini memakan 400MB setiap episode, sehingga loadingnya pun menjadi lama (saya curiga, jangan-jangan dia ini pecinta video HD). Dan, errr... sebutan Sinetron Art Online agaknya cocok dengan anime ini. Romansanya kerasa banget, sih, ahahaha. Saya juga curiga kalau Kirito sang tokoh utama adalah pengidap sindrom Gary Stu memiliki kadar feromon yang tinggi, soalnya banyak chara cewek yang suka sama Kirito. Padahal dia tidak seganteng Sakamoto (chotto, kenapa malah dibandingin sama tokoh utama BTOOOM!?)
Satu yang paling saya suka dari anime ini adalah... bajunya keren banget! Andai saya punya jiwa cosplayer, saya pasti rajin cobain satu per satu kostum yang muncul di tiap episode, ckckck.
Ah, ijinkan saya mencantumkan beberapa screenshot dari anime yang sedang saya tonton:
Eh, salah. Ini sih bagian Kira Kosuke di episode empat, ahahaha.
Nah, ini dia:
mari, bertanding denganku |
Yosh, sekian racauan pagi ini. Mari lanjut nonton lagi!!
Comments
Post a Comment