Baru saja mengikuti kegiatan Nihon Club yang dipandu oleh SETO Ayako-sensei dan dibantu oleh mahasiswa Jepang yang belajar bahasa Indonesia di Balai Bahasa UPI. Tema kali ini adalah minum teh (茶道/ sadō).
Kegiatan diawali dengan penyajian materi tentang sadō; dari mulai sejarah masuknya sadō ke Jepang, jenis teh dalam sadō, alat-alat yang digunakan, dan cara memasukkan teh. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi oleh lima orang peserta Nihon Club yang pemilihannya diakukan secara undian. Mereka bertindak sebagai orang yang meminum teh, sedangkan pemateri bertindak sebagai orang yang membuatkan teh untuk para peserta. Sebagai penutup, Seto-sensei meminta kami untuk menuliskan kesan yang didapat dari Nihon Club hari ini.
Saya sempet ngiri sama mereka yang dapet undian, soalnya kan, kapan lagi bisa minum teh bikinan tangan orang Jepangnya langsung? Tapi untungnya masih kebagian cemilan pendamping teh, hahaha.
Soal cemilan pendamping, nih. Saya tadinya bertanya-tanya seperti apa bentuknya. Tapi begitu nama saya dipanggil untuk maju ke depan, ternyata bentuknya sama seperti brem tapi rasanya jauh lebih manis. Terlalu manis jika dimakan sebagai cemilan lepas, malah.
Comments
Post a Comment