Skip to main content

Kuliah, Oooh Kuliah~


Kalau ada anak SMA yang mengeluh bosan dengan kehidupan SMA-nya dan ingin cepat-cepat masuk ke dunia perkuliahan, saya doakan ia segera mengurungkan niatnya. 

Karena seperti yang kita ketahui, kehidupan perkuliahan sebenarnya tidak seindah sinetron atau FTV, kan? Yang selalu berpakaian modis, setiap saat bisa hang out ke mall/ cafe bareng geng, ke kampus cuma buat ngecengin cowok ganteng, ngegosip sambil ngemil cemilan mahal, atau ngerjain dosen terus ketawa guling-guling, kan?

Jadi anak kuliahan itu puyeng. Baru masuk kuliah, dapet ospek masa orientasi dari kampus dan jurusan. Dan biasanya orientasi dari jurusan (lebih mengarah ke himpunan, sih, sebenernya) itu lebih bikin stres daripada orientasi kampus. Dan kemudian hidup menjadi lebih ribet karena, bukan hanya harus fokus ke orientasi jurusan, mahasiswa baru juga harus beradaptasi dengan sistem perkuliahan dan tugasnya yang bejibun.

Masuk ke tingkat dua, sebenarnya hidup mulai (terasa) santai. Lepas dari masa orientasi, dan sudah bisa beradaptasi dengan kehidupan perkuliahan yang 'santai-tapi-nggak santai'. Tapi karena manusia itu sifatnya suka coba-coba hal baru, jadi bukan tidak mungkin kalau waktu santai pun jadi berkurang karena ada yang memilih untuk menjadi anak himpunan, ikut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa --semacam eskul, kalau di SMA), atau aktif di forum anak daerah.

Masuk ke tingkat tiga, hidup sudah tidak bisa sesantai sebelumnya. Saya pribadi merasa, tingkat tiga adalah masa-masa suntuknya kuliah. Ibaratnya, hidup segan mati tak mau. Kenapa? Materi perkuliahan semakin kompleks, tugasnya juga semakin susah. 

Masuk ke tingkat empat, saya yakin perkuliahan akan menjadi makin kejam. Apalagi kalau mengingat kata skripsi. Kakak saya saja sampai harus mengurung diri untuk menyelesaikan skripsinya. Mendadak ia susah dihubungi siapapun, keluar kamar cuma buat mandi-makan aja tanpa bertegur sapa dengan anggota keluarga lainnya. Dan untuk yang mengambil program pendidikan, jangan lupakan juga yang namanya PPL. PPL ini seperti KKN, tapi jangka waktunya lebih lama dan kita benar-benar mengajar di sekolah dengan alat tempur lengkap: RPP, silabus, media pembelajaran...


Jadi, kata siapa jadi anak kuliahan itu enak?



Comments