Skip to main content

Ejek Dulu, Naksir Kemudian

Kalau dipikir-pikir (sebelumnya sih nggak pernah kepikiran, sebenernya), jangan-jangan saya ini penganut prinsip "ejek dulu, naksir kemudian". Soalnya nih, saya (ternyata) sering banget kayak gini. Waktu pertama kali ngeliat novel Montase-nya mbak Windry Ramadhina, saya memandang rendah novel ini. Saya ingat, saya pernah bilang kalau novel ini palingan nggak jauh beda sama novel lokal kualitas ecek-ecek di luar sana, yang menyajikan roman picisan dan ceritanya mudah dilupakan. Padahal, bukunya aja belum saya baca. Tapi udah menghina duluan. Hasil akhirnya? Saya jadi ketagihan baca novelnya mbak Windry.

Cerita yang sama sebelumnya pernah terjadi lima beberapa tahun silam, ketika saya naksir si eru yang bikin saya susah move on sampai sekarang seseorang semasa SMA dulu. Padahal saya belum kenal kepribadian dia, eh udah buru-buru ngatain. Nggak secara langsung kok, cuma dalam hati. Hasil akhirnya? Ya naksir, mau gimana lagi.

Lalu, saya juga meng-underestimate Yannick Bovy. Bahkan saya sampai membuat sebuah entri tentang si abang ganteng di blog ini. Eh tapi pas bikin entri itu teh saya ceritanya lagi membuka hati, hehehe.

Kemudian, cerita ini kembali terulang. Tahu anime Log Horizon? Anime yang masuk daftar anime fall 2013, yang konon katanya punya kemiripan dengan Sword Art Online? Nah, dua minggu yang lalu, sebelum nonton, saya hina duluan tuh anime. Padahal, lagi-lagi, saya teh belum nonton animenya. Ujung-ujungnya, sampai sekarang saya anteng nonton Log Horizon sampai episode dua. Sambil mencari celah untuk menghina lagi sebelum naksir beneran, ahahaha.

Kayak bad habit gitu, ya? Eh atau emang bad habit ini teh?
Da nggak bisa ilang, atulaaah. Terlalu sering dikecewakan membuat saya jadi begini. Eh, maaf. Malah curcol.

Daaaan...
Sekarang saya sedang menikmati lantunan suara Zee Avi. Tahu Zee Avi, kan? Kalau belum, ini penampakannya mbak Zee Avi.

kalem, Mbak Avi bukan yang ganteng berkumis di sebelah kanan. Oh iya, gambar dicomot dari sini.

Saya jadi suka sama (suaranya) Zee Avi gara-gara dihasut sama Macil, seorang sohib sepenggalauan, melalui mention yang nyangkut di timeline saya.

butuh pencerahan, galau klasik itu bentuknya kayak apa .____.

Berhubung selera musik kita nggak jauh beda, saya langsung googling, terus dapet deh sampel lagu Bitter Heart. Langsung kepincut, sampai-sampai cari lagu-lagunya Zee Avi yang lain. Dan ketika saya coba dengerin lagu Kantoi, saya baru nyadar... ketika Zee Avi nampang di majalah Gadis, saya juga sempat meng-underestimate cewek 85line ini. So I...

Wang Yao isn't mine, so this demotivational poster.


Ampun, deh. Jangan sampai kalian jadi penganut prinsip "ejek dulu, naksir kemudian" kayak saya, ya. Da kamu juga pasti nggak mau dicap goreng patut sama orang, padahal orang belum tau siapa kamu. Bener gak?

Comments