Skip to main content

Seperti Di The Sims

Sebenarnya, selama ini saya selalu menganggap permainan The Sims cuma sekedar hiburan, penyaluran kehendak bagi mereka yang memimpikan kehidupan yang sempurna. Karena cuma di permainan itu, pemain bisa menciptakan karakter dan jenis kehidupan yang mereka inginkan.

Tapi terkadang alur permainan ini bisa mendekati kehidupan nyata. Misalnya begini.


Pagi ini, sebelum berangkat ke Pasar Baru, saya menyempatkan diri untuk bermain The Sims. Memilih kota Riverview dan menggunakan opsi Choose Household (soalnya saya lagi males bikin karakter), saya memilih untuk memainkan satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang cukup banyak, sayangnya saya lupa nama marga karakter yang saya mainkan.

Ceritanya, satu keluarga besar itu dihuni dua keluarga inti: keluarganya A dan B. Si A dan B ini pria, kakak beradik. Si A punya istri (kita sebut C) dan dua orang anak. Sementara B adalah single father dengan satu anak perempuan. Karena A dan B adalah saudara kandung, maka mestinya kehidupan keluarga ini baik-baik saja. Tapi, ternyata tidak.

(Oh, bukan karena warisan. Masalah itu cuma ada di sinetron Indonesia)
Si B ini suka sama kakak iparnya sendiri, si C. Si C, sayangnya, nggak punya trait unflirt. Jadilah mereka saling sayang-sayangan, tanpa memikirkan perasaan semua anggota keluarga. Begitu mengetahui hubungan terlarang antara B dan C, semua anggota keluarga geram. Iya, wajar, lah. Jangan dikira mentang-mentang cuma permainan, semua karakter nggak punya emosi, LOL. 


Semua menjauhi B dan C, bahkan membencinya. Konyolnya, B sama C, malah tetap asyik bermesraan. Duh, lovey-dovey!

***
Lalu, kenapa saya kepikiran sama konflik keluarga sims yang satu ini, sampai-sampai saya merasa alurnya seperti di dunia nyata?

Ceritanya begini. Satu dari sekian orang yang ada di keluarga besar Tn. X diketahui sudah menjadi janda yang ditinggal pergi suaminya ke alam baka (jangan tanya penyebab kematiannya, toh ini bukan kejadian beneran). Ia (mari kita sebut Y), kemudian diketahui tengah menjalin hubungan dengan seorang pria bermental bocah di sebuah situs jodoh. Keluarga besar Y menjadi marah besar ketika mengetahui hal ini. Mereka meminta Y untuk mengakhiri hubungannya dengan pria itu, dengan alasan "pria itu belum cukup dewasa untuk menjadi pendamping hidup". Namun apa sikap yang diambil Y? Y malah membangkang, menganggap semua orang hendak merampas kebahagiaan hidupnya. Duh!


Problem yang seperti ini bisa banget terjadi di dunia nyata, kan? Yaaa minimal senyata kehidupan sinetron, hahaha.

Comments