Untuk membedakan keduanya, mari kita tengok situasi berikut.
Suatu hari, kamu yang sedang berada dalam "Me time"
mendengar suara ketukan pintu disertai suara yang memanggilmu. Menghormati si
pemanggil, kamu keluar kamar, bertanya padanya kenapa ia memanggilmu. Katanya,
ia ingin ikut online di laptopmu. "Mau ikut ngirim email dong, ada tugas
soalnya," jelasnya.
Kamu bingung, karena saat itu kamu sedang mengunduh sesuatu dan kamu khawatir proses unduhanmu nanti terganggu. Haruskah kamu mengijinkannya masuk ke kamarmu?
Ataukah kamu pinjami saja ia modemmu, tapi nanti proses unduhannya harus kamu
ulang dari awal? Haruskah kamu acuhkan permintaannya, tanpa memedulikan dosa
sosial yang nanti harus kamu tanggung? Haruskah—?
Pada akhirnya, kamu coba menawarkan sebuah win-win solution. “Kasih
aja data yang mau dikirim, sama alamat e-mail dan passwordmu. Nanti biar aku
yang kirim,” katamu. Ia terlihat ragu, namun kemudian setuju.
Kamu tersenyum lega, dan kembali ke kamarmu. Namun tiba-tiba...
Du menit kemudian, ia membuka paksa pintu kamarmu, merangsek ke dalam tanpa ijin
darimu. Seenaknya saja ia membuka web browser di laptopmu dan membuka emailnya.
Saat koneksi internet menjadi lemot (dan unduhanmu terancam gagal!), ia malah
menggerutu, tak memperhatikan dirimu. Ketika ia hendak kembali ke kamarnya,
seenaknya saja ia berkata, “Kalo e-mailnya udah terkirim, kasih tau ya!”
***
Di situasi seperti itu, bukan 迷惑をかける yang digunakan, tapi 邪魔する. Kenapa?
Karena (menurut saya) kamu, sebagai penderita, merasa benar-benar terganggu
oleh tindakannya. Sementara ia, sebagai pelaku, sama sekali tidak merasa
bersalah (terasa menyebalkan bagimu? Tentu saja!).
Bagaimana dengan 迷惑をかける? Dalam situasi yang seperti itu, 迷惑をかける digunakan saat si pelaku merasa ia begitu
merepotkanmu, sementara kamu sama sekali tidak merasa terganggu.
Secara feeling, emosi negatif yang ditimbulkan oleh 邪魔する terasa begitu
kuatnya sehingga memungkinkan kamu untuk marah, sedangkan emosi negatif yang
ditimbulkan oleh 迷惑をかける hanya memungkinkan kamu untuk merasa kesal.
Tapi, ini cuma pendapat saya, sih. Mohon koreksiannya bila
ternyata saya salah.
Comments
Post a Comment