Lima belas nol delapan, alien panda tengah menggalau dalam kegelapan. Pergi atau tinggal, bertemu atau diam, berganti atau membiarkan diri terkapar.
Dalam hatinya berkecamuk. Suara-suara bergemuruh, saling berteriak menyuarakan kehendak. Alien panda mengangguk, berganti, bergegas pergi, namun kemudian kembali.
Haruskah ia pergi?
Sendiri?
Sepi?
Bagaimana bila nanti di sana ia mati hati?
Sendiri?
Sepi?
Bagaimana bila nanti di sana ia mati hati?
*
Lima belas nol sebelas, alien panda masih berperang dengan suara-suara.
Aku ingin pergi!
Tak peduli bila nanti kumati.
Aku ingin pergi!
Kembali ia berganti, berdiri menggapai gigi, namun tak lama ia membiarkan dirinya terkapar lagi.
Kembali ia berganti, berdiri menggapai gigi, namun tak lama ia membiarkan dirinya terkapar lagi.
*
Oh, mengapa ia tak mampu menguatkan hati?
Comments
Post a Comment