Teruntuk Azure-kun,
Apa kabarmu, hei pria yang kini berkacamata?
Begini, sepertinya aku bertemu denganmu dua hari yang lalu, di sore yang berasap saat ku berada di jalanan Setiabudhi yang padat. Ah, ralat. Aku hanya bertemu dengan suaramu, yang entah mengapa, selalu terngiang dalam otakku.
Aku spontan menoleh, mencari keberadaanmu. Bertanya-tanya apakah ada dirimu di tengah-tengah kendaraan yang memadati jalanan. Bertanya-tanya seperti apa rupamu saat itu, saat meneriakkan namaku.
Aku gila, Azure. Sungguh, rasanya aku (kembali) gila. Karena hanya dengan mendengar suaramu, aku kembali jatuh cinta.
Sedikit penasaran, apa di sana kau sudah punya seseorang yang kau suka? Bila ya, tolong beritahu aku secepatnya. Tolong, hancurkan hatiku. Aku tak mau terlalu lama menggila karena terus-menerus memikirkanmu.
Yang kurang kerjaan karena merindumu,
Mel.
Comments
Post a Comment