Skip to main content

Wanitaaa~

Hari ini saya ngerasa bener-bener jadi seorang wanita, hahaha. Soalnya hari ini latihan masak mulu, dari bikin bolu, nasi goreng...


Pagi hari, udah diajakin budhe buat bikin bolu pake peralatan masak barunya budhe. Kita berdua baru pertama kali bikin bolu, jadi nggak ngerti takaran pasnya kayak apa. Beberapa kali malah budhe nanya, menteganya pas atau nggak, terigunya kebanyakan apa nggak...

...yang sebenarnya nggak guna, toh saya nggak bisa kasih jawaban apa-apa kecuali "Nggak tahu, saya malah pertama kali bikin beginian."


Singkat cerita, saya sama budhe jadi ribet di dapur sampai adonan bolu dimasukin ke loyang (nggak tahu deh apa nama sebenernya, saya nggak pernah berurusan sama peralatan per-bolu-an). Begitu bolu siap diangkat, kita ciumin dulu tuh aroma yang menguar di udara. Wangi sih, sampai bikin saya nggak sabar pengen makan bolu itu. Tapi ternyata pas dipotong, bagian dalemnya tuh gampang hancur gitu, ckckck.


Merasa nggak puas dengan hasilnya, kita bikin adonan lagi. Kali ini baking powdernya ditambah (walaupun saya sendiri belum ngerti apa fungsi sebenarnya dari baking powder, LOL) jadi dua kali lebih banyak dari adonan sebelumnya. Dan kita pun kembali sibuk sampai adonan bolu dimasukin ke loyang lagi (dengan olesan mentega di bagian dalam loyang yang lebih banyak dari sebelumnya, karena budhe ngerasa kegagalan di bolu pertama adalah salah mentega).


Kembali kami ciumi aroma bolu saat bolu kedua sudah terlihat pasrah untuk disantap (uh, diksinya...). Kali ini adonannya lebih mengembang sampai-sampai loyangnya nggak bisa nampung dan bagian dasar bolunya rusak. Dan lagi, bagian dalam bolunya gampang hancur, meski nggak separah yang pertama.


---WTF. Ini salah dimananya sih?


Saya frustasi sampai-sampai nggak selera makan. Saya juga frustasi gara-gara disuruh budhe untuk mikirin dimana letak kesalahan saya dalam proses pembuatan kedua bolu itu, sementara saya sendiri nggak punya pendapat apapun karena otak ini emang nggak kepikiran apapun, duh.


Dengan mood yang masih memburuk hingga malam hari, saya kembali diminta (dengan sedikit paksaan) untuk membuat makan malam. Karena persediaan nasi yang melimpah, saya akhirnya memutuskan untuk membuat nasi goreng dengan pengetahuan yang minim, pastinya. Tanpa rasa peduli, saya mengupas dan mengiris banyak sekali bawang merah, memasukkan banyak garam, memotong beberapa cabe panjang dan bahkan memasukkan dua cabe rawit (padahal saya nggak suka pedes) lalu menguleknya tanpa ampun.


Tapi untungnya, rasanya nggak buruk-buruk banget. Kakak juga nggak protes, walau jelas-jelas masih ada ulekan kasar bawang merah.


Yah, dua menu untuk hari ini. Besok, apa lagi ya?





Comments